Parenting

Bahaya Anak Keseringan Gunakan Smartphone

Bunda dan ayah sobat tipntrik, kita mengenal perangkat digital yang kita gunakan sehari-hari. Salah satu karakteristik perangkat digital yakni mendorong anak melakukan multi-tasking (melakukan beberapa hal sekaligus). Tanpa sadar anak telah melaksanakan banyak sekali pekerjaan di dikala yang bersamaan, walaupun beliau sendiri tidak mau melakukannya.

Pengertian Multi-tasking adalah kemampuan dalam melakukan beberapa kegiatan atau pekerjaan sekaligus dalam waktu yang serempak. Multi-tasking kerap dijalankan untuk menghemat waktu. Namun, pada kenyataannya, multi-tasking kerap kali tidak efisien dan bahkan dapat mengusik kesehatan, khususnya kesehatan mental pelakunya.

Pengaruh Samrtphone Terhadap Konsentrasi Anak

Secara harfiah, multi-tasking mempunyai arti tugas ganda. Istilah ini tidak hanya dipakai oleh orang yang bekerja di kantor, tetapi juga setiap orang yang melaksanakan berbagai pekerjaan secara berbarengan, baik bawah umur maupun ibu rumah tangga.

Sering jikalau kita memegang perangkat digital, pasti kita akan melaksanakan multi-tasking. Kita akan membaca berkas yang tampil di ponsel cerdas (ponsel pintar) secara sekilas sambil menganalisa berita di Internet.

Dalam waktu singkat, kita mengevaluasi ada tidaknya pesan singkat atau posting dari media sosial yang masuk ke smartphone sambil menciptakan berkas dokumen yang gres. Kadang tidak lupa pula saya membuka situs terkait ramalan cuaca esok hari dan memeriksa laman web yang kebetulan terlihat di depan mata.

Sebagian besar pengguna perangkat digital memang sering melaksanakan multi-tasking itu. Tentunya begitu pula yang dialami anak-anak yang diberikan akomodasi perangkat digital ini. Pada belum dewasa, utamanya usia pra sekolah, multi-tasking mampu menjadi penyebab utama terdistraksinya perhatian daya fokus anak.

Daya konsentrasi anak mulai meningkat sejak usia tujuh tahun. Sebelum memasuki usia tersebut, anak tidak bisa bermain ke satu hal secara konstan. Dia akan melaksanakan hal yang berlainan-beda. Sejak usia tujuh tahun, kemampuan anak untuk berfokus ke satu hal akan meningkat dengan masuk akal. Namun, multi-tasking yang merupakan ciri khas perangkat digital cuma akan menjadi penghambat perkembangan daya konsentrasi anak sehingga otak tidak dapat menyerap pelajaran dengan baik.

Perkembangan daya konsentrasi pada anak yang terbiasa menjalankan peran melalui perangkat digital bisa terhambat. Anak-anak generasi kini senantiasa mencari keterangan melalui internet untuk mendapatkan tanggapan dari aneka macam hal yang menciptakan mereka penasaran. Jika ada informasi yang diperlukan, mereka akan mencari berbagai konten di internet yang terkait dengan tugas sekolah mereka.

Hal tersebut tampaknya memang mempermudah dan cepat, tetapi, ada harga yang mesti dibayar dengan adanya kecepatan dan kemudahan mengakses internet tersebut. Anak condong tidak terkonsentrasi pada satu topik alasannya mereka bisa memperoleh keterangan sekaligus dalam jumlah yang banyak.

Bahaya perangkat digital bagi anak usia dini, pastinya belum lagi problem radiasi yang cukup serius dampaknya terhadap otak anak. Ini harus kita amati dan pikirkan sungguh-sungguh jika memberikan getget pada anak-anak.

Demikian tentang bahaya multi-tasking perangkat digital pada konsentrasi anak, biar postingan singkat ini berguna, terimakasih.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button