Parenting

Cara Penyesuaian Pola Asuh Anak Sekarang

Pola asuh adalah proses interaksi antara kepada orang tua dan anak dalam mendukung pertumbuhan fisik, emosional, sosial, intelektual, dan spritual sejak anak dalam kandungan hingga akil balig cukup akal. Pola asuh dijalankan di rumah pada masa Pandemi Covid-19 ini juga mesti mengacu pada pola asuh yang bagus sesuai dengan perkembangan anak.

Pola asuh yang baik mesti dipraktekkan sejak usia dini. Pola asuh yang bagus juga mempunyai beberapa pokok yang perlu diamati agar pola asuh anak menjadi efektif. Setiap anak mempunyai huruf yang berlawanan -beda sehingga orang tua mesti senantiasa berfikir kreatif untuk menyesuaikan pola asuh mereka. Berikut beberapa Pola Asuh Anak Usia Dini secara efektif yang juga mampu dipraktekkan Pasca Pandemi Covid-19 New Normal.

Bagaimana Tips Pola Asuh Pada Era New Normal?

1. Ayah dan Ibu mesti Kompak

Ayah dan ibu bersatu dan sebaiknya sering berdiskusi mengenai berkembang kembang anak. Tetapkan nilai-nilai yang mau ditanamkan dalam keluarga secara bersama. Diskusikan setiap kebutuhan berkembang kembang anak kita. Ayah dan Ibu mesti sependapat dan sejalan dalam mendidik anak-anak. Jangan hingga salah satu berkata boleh dan yang satunya berkata tidak. Hal tersebut bisa membuat anak kebungunan akan ketidak kompakan di rumah ini.

Kekompakan ayah dan ibu juga dapat menjadi contoh, dan dapat melatih anak untuk menjadi baik dan mampu bekerjasama dalam lingkungan berkelompok dan memiliki kemampuan koordinasi yang tinggi dengan orang lain. Ini pastinya mampu menjadi bekal pelajaran berguna untuk anak dimasa depan dalam hal pengelolaan dan administrasi sumber dayanya kelak.

2. Orang Tua Memberikan Contoh yang Baik

Dalam teorinya anak yakni peniru yang ahli. Anak bisa menyaksikan dan menyontek apa yang dilaksanakan orang tua dan orang-orang disekitarnya. Karena itu berikan pola yang baik agar anak berkembang dan berkembang menjadi individu yang bagus. Ajarkan anak tentang sikap yang sebaiknya dan tidak sebaiknya dilakukannya.

Berikan anak pujian atas tindakannya yang bagus dan diskusikanlah dengan anak apabila dia bertindak tidak baik. Berikan klarifikasi yang mampu dimengerti anak dengan mudah sesuai dengan usianya, semoga anak tidak lagi mengulangi kesalahannya tersebut.

3. Komunikasi Efektif

Pola asuh Anak Usia Dini yang efektif juga ditumpu oleh komunikasi efektif. Komunikasi yaitu kunci utama dari setiap korelasi. Komunikasi yang intensif dan efektif membantu perkembangan anak dari sisi sosialnya. Semakin sering pengasuh berkomunikasi dengan anak, anak menjadi lebih percaya diri, lebih ceria, dan mensugesti kecerdasan anak. Sering-seringlah anak untuk berkomunikasi bisa melalui menceritakan apa yang dilaksanakan di sekolah, melatih anak menunjukkan pertimbangan perihal hal-hal di sekitarnya, ataupun membuka pertanyaan terbuka supaya anak aktif bercerita.

Dalam hal komunikasi efektif ini, orang renta usahakan untuk memandang pada anak secara pribadi supaya anak merasa diperhatikan. Jangan berupaya berkomunikasi banyak sambil melakukan hal lain dengan sibuk. Pastikan interaksi anda dengan anak berjalan efektif. Dengan begitu anak juga akan tumbuh kembang menjadi anak yang mendengar kata-kata orang tuanya.

4. Disiplin

Kedisiplinan sungguh diperlukan dalam mengasuh anak. Anda bisa mengajarkannya dari hal-hal kecil seperti membereskan mainannya setelah dipakai, membersihkan kawasan tidur, meletakkan barang pada tempatnya dengan rapi, atau lainnya.

Pola disiplin ini sesuai dengan tahap usia anak. Pada anak dengan usia sekolah, Anda bisa mengajarkannya menciptakan jadwal harian dan memberikan reward misal stiker pada kesibukan yang dilaksanakan.

5. Orang Tua Harus Konsisten

Pengasuh atau orang tua harus konsisten kepada penjelasan yang diberikan pada anak. Misalnya apabila batuk tidak boleh minum es. Namun di saat tidak batuk anak diperbolehkan minum es sebanyak apapun. Berikan klarifikasi yang tepat sehingga dalam beberapa situasi anda tidak butuhmencari alasan-argumentasi lain untuk anak bisa mengetahui. Berikan penjelasan yang akurat dan dikenali anak.

6. Berikan Pujian dan Sentuhan Sayang

Apabila anak berbuat baik, berikan kebanggaan, perlukan, atau ciuman semoga anak merasa senang dan besar hati melaksanakan hal tersebut. Perhargaan seperti demikian akan menyebabkan anak untuk melakukan hal-hal baik lainnya. Perhatikan setiap respon yang diberikan anak meski hal tersebut sungguh kecil, dan berikan kebanggaan. Menurut penelitian otak anak akan berkembang baik dari setiap kebanggaan yang diberikan ayah dan ibunya dan sebaliknya sel syaraf anak mengalami maut setap anak dimarahi atau merasa frustasi.

7. Sopan Santun

Ajarkan anak untuk mengenal sopan santun pada orang lain dan orang yang lebih tua. Bawa anak untuk menyaksikan dan mempraktikan interaksi dengan orang lain seperti menjawab pertanyaan, mengucap pemisi, tersenyum, berjabat tangan, mengucapkan terimakasih, menundukan kepala, dan yang lain.

8. Berdasarkan pada agama yang dianut

Agama merupakan perdoman hidup setiap umat yang wajib diajarkan semenjak dini. Agama mengajarkan kebaikan dan pembentukan aksara berdasarkan agama baik untuk membentuk anak. Agama mengajarkan akan Tuhan, surga, dan neraka.

Pemahaman dasar itu akan membentuk anak mempunyai rasa takut untuk berbuat hal yang jelek alasannya takut masuk neraka. Sebaliknya perbuatan baik akan membawanya ke nirwana anak akan berlomba-lomba melaksanakan kebaikan.

9. Pola Demokratis

Berikan kesempatan setiap saat pada anak untuk mengungkapkan perasaannya dan pendapatnya tentang sesuatu. Ayah dan Ibu menyimak dengan seksama, apabila usulan anak melenceng orang renta harus meluruskannya.

Anak akan berkembang dengan rasa yakin diri dan bisa mengungkapkan perasaannya dengan baik. Hal ini menciptakan kekerabatan anak dengan pengasuh juga makin mudah.

10. Bersifat Terbuka dan Update

Perbedaan generasi orang dewasa dengan generasi anak layak diperhitungkan. Pada generasi masa sekarang , banyak hal yang justru berkembang baik. Berbagai profesi kreatif juga bermunculan dan lebih memiliki prospek yang tinggi dari hanya sekedar pegawai kantoran atau pegawai negeri yang dulunya sangat diimpikan siapa pun tua.

Sebagai pengasuh harus bersikap terbuka kepada keinginan, bakat, dan keinginan anak. Ayah dan ibu juga mesti senantiasa mendukung dan membantu anak dalam meraih cita-citanya. Semua itu tentu tidak terlepas dari pengawasan ayah dan ibunya.

11. Orang Tua harus tegas

Hal ini hampir menyerupai dengan melatih kedisiplinan pada anak. Terkadang anak saat menghendaki sesuatu merasaharus dituruti, berlaku seenaknya, manja, melaksanakan kesalahan disengaja, menangis tanpa alasan, berkelahi dengan sobat, atau suasana yang lain. Orang renta mesti tegas dan siap mengambil langkah sewaktu situasi seperti ini terjadi.

Cara mendisiplinkan anak dari sikap seenaknyaini bisa dikerjakan dengan beberapa cara. Cara-cara ini sudah sungguh sering dipraktikan daam dunia parenting yakni seperti memberian eksekusi yang sama tiap kali anak melakukah hal negatif. Contohnya, apabila anak melaksanakan kesalahan hukum anak dengan berdiri, keuda tangan diangkat selama 5 menit.

12. Ajarkan Berbagi

Mengajarkan cara dan manfaat mengembangkan dengan orang lain juga perlu ditanamkan sejak dini agar anak berkembang dengan tidak egois dan juga memperdulikan orang lain. Kepuasan akan menyebarkan perlu dirasakan oleh anak menjadi sebuah hal yang menjinjing kebahagiaan bagi dirinya maupun orang lain.

Beberapa poin di atas mengungkapkan tentang pola asuh anak yang efektif dalam keluarga. Mengasuh anak memang bukan pekerjaan mudah dan mampu berlangsung secara terus menerus. Anak yang bagus dan bermutu tinggi pasti berasal dari pola asuh yang bagus juga. Pentingnya peranan orang renta dalam hal ini menuntut orang renta yang memiliki cukup pengetahuan dalam mengasuh anak.

Ayah dan ibu juga mesti senantiasa selalu belajardan mencar ilmu sebab anak akan terus tumbuh dan berkembang memunculkan sifat-sifat baru yang mungkin terkadang cukup unik dan perlu diarahkan supaya tidak melenceng ke arah negatif.

Demikianlah ihwal Pola asuh yang baik bagi orang tua dimasa New Normal yang baru di rumah dan lembaga PAUD. Semoga berguna dan bermanfaat terimakasih.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button