Parenting

Cara Menanamkan Sifat Rasulullah Kepada Anak

Sifat Rasul – Bagi kalian yang beragama Islam sangat penting mengetahui apa saja tentang ajaran agama Islam. Nah kali ini kita bahas soal sifat Nabi Muhammad SAW yang akan kita kenalkan dan tanamkan pada buah hati kita.

Mencontoh sikap Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari ialah salah satu wujud bahwa kita menyayangi dan menghormati Rasul Allah. Ini mampu dimulai sejak usia dini supaya sikap tersebut terbawa ketika usia bawah umur, akil balig cukup akal sampai lanjut usia. Sikap terpuji Rasulullah SAW  sangat banyak. Bahkan setiap perilaku ia sehari-hari memiliki suri teladan yang mesti dicontoh. Perkataan dan perbuatan Rasulullah merupakan budi perkerti yang bagus.

Apa Saja 4 Sifat Rasulullah SAW?

1. Shiddiq (jujur)

Shiddiq atau jujur yakni sikap menyatakan sesuatu sesuai dengan fakta. Kejujuran Rasulullah SAW sangat populer, tidak cuma diakui teman dekatnya, bahkan diakui oleh musuhnya. Ali r.a meriwayatkan bahwa Abu Jahal berkata terhadap Rasulullah SAW, “Kami tidak mengatakan engaku dusta. Namun, kami menganggap dusta ajaran yang engkau bawa.” Beliau selalu jujur dalam perkataan dan tindakan benar. Anak-anak juga mirip itu. Dalam situasi apapun, sifat kejujuran mesti dimiliki.

Tanda anak yang luar biasa ialah anak yang berani jujur dan selalu jujur. Sebagai teladan, seorang anak, sebut saja namanya Boby ditanya oleh guru. “Boby kamu tidi pagi shalat subuh atau tidak?” Boby menjawab dengan berbohong “Iya bu, saya shalat subuh tadi pagi.” Ibu guru melanjutkan, “Jam berapa kamu shalat?” Boby berbohong lagi, Jam 05.00 Bu.” Ibu guru bertanya lagi. “Shalat sama siapa kau?” Boby terpaksa berbohong lagi dan lagi sebab guru terus bertanya. Jadi kita dilarang berbohong alasannya adalah berbohoing sekalipun dapat menimbulkan kebohongan-kebohongan yang lain dan menyebabkan kita menemukan banyak dosa.

2. Amanah (dapat dipercaya)

Amanah ataau dapat mengemban amanah, merupakan sikap yang dapat diandalkan. Apabila sebuah permasalahan dipercayakan kepadanya maka dia akan melaksanakan urusan tersebut dengan sebaik mungkin. Sebagaimana Rasulullah SAW diberikan amanah untuk menyampaikan pemikiran Islam kepada umat manusia  melaksanakan peran itu dengan sebaik-baiknya meseti taruhan nyawa, jiwa, dan raga.

Rasul tidak gentar untuk menjalankan amanah tersebut. Ketika kita berjanji kepada sobat, orangtua, saudara, bahkan kepada musuh sekalipun kita harus tetap menepati akad. Jika kita mengingkarinya mempunyai arti tidak dapat diandalkan. Misalkan, Boby diberikan amanah oleh guru untuk menginformasikan sobat-temannya lainnya untuk mengerjakan tugas. Tetapi dia tidak menyampaikannya mempunyai arti Boby tergolong orang yang tidak dapat dipercaya.

3. Tabligh (Menyampaikan)

Tabligh (Menyampaikan) adalah sifat yang artinya menyampaikan, yaitu sifat wajib Nabi memberikan seluruh pedoman yang diterima dari Allah SWT berbentukwahyu kepada umat manusia agar menjadi pedoman hidup. Rasulullah SAW memberikan seluruh pemikiran yang diterimnya dari Allah SWT bahkan sampai hal yang terkecil sekalipun sehingga umat manusia mempunyai pedoman dalam kehidupannya.

Kewajiban mencontoh dan menerapkan salah satu sikap Rasulullah yaitu memberikan amanah yang ia dapat kepada orang yang berhak menerima dan tidak satupun tidak sampai kepada alamatnya. Misalkan, Boby disuruh ibunya untuk memberikan dan memperlihatkan titipan uang terhadap ibu pemilik warung. Tetapi dia tidak memperlihatkan duit tersebut, malah memakai untuk jajan. Berarti Boby tidak memberikan amanah yang diberikan oleh ibu kepadanya.

4. Fathonah (cerdas)

Fathonah (cerdas) merupakan sifat yang pasti dimiliki kita sebagai seorang manusia. Kita pahami betapa sulitnya peran yang diemban Rasulullah SAW sehingga wajib memiliki sifat cerdas. Rasulullah SAW populer selaku seorang yang cerdas dan pintar serta sangat arif dan bijaksana. Dalam mengambil keputusan disadari dengan pertimbangan dan gagasanmatang.

Tugas orang tau sebagai pendidik harus  mengkondisikan agar anak rajin mencar ilmu biar menjadi anak cerdas dan pandai. Termasu di dalamnya mendampingi dan menfasilitasi berbagai keperluan pendukung belajar. Makara dengan meneladani sifat cerdas Rasul, kita dpaat melewati banyak sekali rintangan dalah kehidupan sehari-hari. Terutama pada anak-anak usia dini.

Makara dari Keempat sifat Rasulullah SAW yang dipaparkan di atas, merupakan budpekerti yang perlu ditanam terhadap anak sejak dini. Terlebih dalam sistuasi mirip kini ini , dimana jaman sudah meningkat kearah keleluasaan yang membuat dekandisi moral yang makin kompleks, dan ketika banyak belum dewasa yang terjerumus kedalam pergaulan yang tidak seharusnya.

Demikian tentang cara membentuk aksara positif anak melalui teladan empat sifat Rasulullah SAW. Semoga berfaedah. Terimakasih.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button