Parenting

Tahukah Pola Makan Dan Gizi Anak Yang Benar?

Di lembaga  Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) biasanya ada aktivitas makan bareng yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu atau saban hari untuk lembaga PAUD yang menyelenggarakan acara layanan Penitipan dan Pengasuhan anak Usia Dini (TPA). Dalam aktivitas makan bareng pastinya diperlukan cara mengatur pola makan dan pemenuhan kebutuhan gizi anak usia dini yang baik.

Pemberian makan dan pengartian pemenuhan keperluan gizi anak usia dini di Lembaga PAUD yang bermutu yaitu dua hal yang tidak mampu dipisahkan.

Kegiatan makan bareng ini semestinya dikelola sesuai dengan acuan dari pola makan dan pemenuhan kebutuhan giji anak usia dini yang baik.

Berikut Aspek-aspek dan cara pengaturan pola makan dan pemenuhan keperluan giji anak usia dini yang bagus sebagai berikut:

Cara Mengatur Pola Makan Dan Gizi Anak

1. Pegertian Pola Makan

Berdasarkan Harper (1986), pola makan (dietary pattern) yaitu cara yang ditempuh seseorang atau sekelompok untuk memillih kuliner dan mengkonsumsinya selaku reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi pola makan meliputi: kondisi fisiologis, budaya  pembiasaan, pengetahuan, pendidikan, agama dan akidah, ketersediaan pangan, kondisi fisiologis.

2. Prinsip Pemberian Makan

Makan pada dasarnya menunjukkan asupan gizi ke dalam tubuh. Sehingga tujuan utama derma makan atau aktivitas makan adalam memenuhi gizi tubuh. Menurut Soediatama (1987) ada lima fungsi zat gizi yaitu:

  1. Sumber energi atau tenaga
  2. Menyokong kemajuan tubuh (penambahan sel baru pada sel yang sudah ada)
  3. Memelihara jaringan tubu, mengubah jaringan yang rusak atau aus terpakai, yakni terjadinya jaringan epilog luka.
  4. Mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh(keseimbangan air, asam basa dan mineral)
  5. Berperan dalam prosedur pertahanan tubuh terhadap aneka macam penyakit sebagai antioksidan dan antibodi yang lain.

Kekurangan atau kelebihan zat gizi memiliki pengaruh negatif bagi tubuh. Berbeda halnya dengan orang remaja, kelemahan gizi pada anak usia dini dapat memengaruhi kecerdasannya Pemberian makan menjadi dterminan penting yang perlu diperhatikan baik oleh keluarga maupun lembaga PAUD yang bersangkutan.

Terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan dalam santunan makan anak usia dini adalah: 1) jumlah dan 2) jenis zat gizi. Mutu konsumsi zat gizi yang baik akan tercapai jika asupan zat tersebut menyanggupi keperluan tubuh terhadap aneka macam jenis zat gizi dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan untuk masing-masing zat gizi.

3. Jenis Zat Gizi

Terdapat banyak zat giji yang dibutuhkan tubuh. Memang kadang-kadang zat gizi mempunyai peran dan fungsi yang berbada dalam tubuh. Zat-zat giji ini menurut jumla yang diperlukan bagi tubuh mampu dikelompokan menjadi dua kalangan besar yakni:

a. MAKRO NUTRIEN
MAKRO NUTRIEN Air , Karbohidrat , Lemak dan Protein
b. MIKRO NUTRIEN
MIKRO NUTRIEN : Vitamin dan mineral.

ZAT GIZI KELOMPOK NUTRIEN

AIR
a. Cairan Ekstraseluler
selaku alat angkut
b. Cairan Intraseluler
Terjadinya proses metabolisme cairan ekstraseluler sebagai alat angkut
KARBOHIDRAT
Sebagai sumber energi dan Panas
Monosakarida (Gula sederhana)
Glukosa , Fruktosa dan Galaktosa
Sebagai faktor Bifidus
latulosa
Merangsang Tumbuh Latobasilus
PROTEIN
Pembangun sel jaringan tubuh
Mengganti sel tubuh yang rusak
Membuat enzim dan hormon
Membuat protein darah
Menjaga keseimbangan Asam basa
Pemberi kalori
Protein Penting: Taurin, Laktoferin, Karnitin, NUkleotida
LEMAK
Pemberi kalori
Pelarut Vitamin
Memberikan Asam Lemak Esensial
FUNGSI DARI VITAMIN
Vitamin A
Sebagai Sistem kekebalan, Fungsi Penglihatan, Pertumbuhan, Refroduksi
Vitamin D
Mengatur metabolisme, Pembentukan (Kalsiferol) Fosfor, Pengerasan Tulang, Keseimbangan Hormon
Vitamin E
Anti Oksidan, Anti Radikal Bebas, (Tokoferol) Mencegah Proses Penuaan, Reproduksi
Vitamin K
Perose Pembekuan Darah
Vitamin B1 (Tiamin)
Metabolesme Karbohidrat, Mengatur Air dan Saluran Cerna
Vitamin B2 (Riboflavin)
Koenzim Oksidasi/Reduksi, Transfort Elektron, Sintesa Asam, Lemak dan Asam Amino
Vitamin B3 (Nasin)
Sebagai Penyedia Konezim
Vitamin B6 (Piridoksin)
Sitensis/Katabolisme/Transport
Vitamin B12
Untuk Pembentukan sel darah merah
Asam Pantotenat
Koenzim Vitamin A, Penghasil Energi Motkhondria
Asam Folat
Mencegah kerusakan Kromosom X
Biotin
sitesis asam lemak
Kolin
Substrat Pembentuk Neurotransmitter
Vitamin C (Asam Ascorbat)
Pembentuk dan Pemelihara Zat Penghubung Antar Sel jaringan.
FUNGSI DARI MINERAL
Calcium
Bahan utama Pembuatan tulang dan gigi, Membantu pembekuan darah, Rangsang sistem saraf dan kontraksi otot
Posfor
Membentuk struktur tulang dna gigi Metabolisme tenaga , intrasel buffer*
Magnesium
Untuk mengisi jaringan tulang
Natrium
Memengaruhi Solubility Protein
Sulfur
Sulfur jaringan penyangga, Bahan pembangun tulang dan Kulit, Pembentuk Koenzim dan vitamin
Ferum
Pembentuk Hemoglobin, Transfort O2, Transfer Elektron
Iodin
Pembuat Hormon tiroksin, mempercepat proses metabolisme
Zink
Metabolisme Kh, Protein, Asam Nukleat, Heme, Sekresi, Enzim Protease, Depo Insulin, Hormon
Selenium
Mencegah kanker, Mengikat Pb
Plumbum
Mempengaruhi Hematopoitik metode, Kerja Enzim
Fluorine
Membentuk Fluer pada Tulang
Mangan
Proses metabolisme, Mineraltulang
Copper
Enzimatik Proses, Potensial Insulin
Chromium
Meningkatkan Sintesa Glikogen

4. Jumlah Zat Gizi

Prinsip bantuan makan yang pertama yaitu menyediakan makanan dengan jumlah zat gizi yang dikandung kuliner tersebut dapat memenuhi kebutuhan tubuh anak usia dini. Kebutuhan Zat Gizi (nutrional requirement)* ialah tindakan jumlah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh agar semua proses fisiologis mampu berjalan engan baik. Kebutuhan zat gizi beraneka ragam setiap individu. Beberapa faktor yang memengaruhi kebutuhan gizi seseorang antara lain:

1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Aktivitas
4. Berat
5. Tinggi Badan
6. Status Fisiologis
7. Genetika

Sebagai tutorial dan bantuan makan telah disusun Angka kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Diertary Allowances. AKG intinya berlainan dengan Angka Kebutuhan Gizi. AKG ialah sebuah anjuran tentang jumlah zat gizi yang mesti diperoleh dari masakan yang dikonsumsi sehari-hari biar kebutuhan gizi tercukupi. Jumlah tawaran ini bukan jumlah gizi yang sungguh-sungguh akurat dibutuhkan oleh tubuh namun jika anak sudah mengonkumsi sesuai proposal, maka konsumsi tersebut nyaris tercukupi semuanya kebutuhan untuk hidup sehat.

Berbagai pertimbangan dipertimbangkan dalam penyusunan AKG mirip kombinasi keperluan individu dan penyediaan cadangan zati gizi bagi tubuh. AKG dibentuk menurut kalangan umur, misalnya AKG untuk kelompok umur 1-3 tahun. Antar anak di golongan umur tersebut tentu terdapat variasi kebutuhan individu. AKG dibuat setingkat dengan keperluan rata-rata ditambah dua kali simpangan baku (Standar deviasi) sehingga sudah meliputi lebih dari 97.5 Populasi.
Beberapa zat gizi dapat disimpan dalam tubuh sebagai cadangan yang akan dipakai tubuh kalau terjadi defisiensi zat gizi tersebut. Dalam upaya mengantisipasi keadaan tersebut maka AKG untuk beberapa zat gizi seperti vitamin dan mineral sudah memperhitungkan cadangan bagi tubuh. Angka Kecukupan Gizi untuk Energi, Protein, vitamin untuk anak usia dini (0-6 tahun) seperti tampakpada Tabel dibawah ini:
Demikian cara menertibkan pola makan dan pemenuhan keperluan giji anak usia dini yang baik, semoga bermanfaat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button