“Analisa Biaya Tetap dan Biaya Variabel dalam Industri Perhotelan”
Pengertian Fixed Cost dan Variable Cost dalam Industri Perhotelan
Untuk bisa mengoperasikan dan menjalankan bisnis hotel, tentunya ada banyak biaya yang harus dikeluarkan. Dalam dunia perhotelan, biaya ini bisa dibedakan menjadi dua kategori utama: fixed cost dan variable cost.
Fixed cost adalah biaya yang jumlahnya tetap dan harus dibayar oleh hotel setiap bulannya. Biaya ini tidak tergantung pada jumlah atau tingkat permintaan pelanggan. Contohnya adalah biaya sewa gedung, biaya listrik, biaya air, biaya internet, biaya maintenance dan perawatan, serta gaji karyawan tetap seperti manajer hotel dan staf administrasi. Biaya-biaya ini harus tetap dibayar meski kamar hotel kosong alias tidak ada tamu yang menginap.
Sebaliknya, variable cost adalah biaya yang tergantung pada tingkat permintaan atau jumlah pelanggan yang datang. Biaya ini muncul sesuai dengan penggunaan dan pemanfaatan fasilitas atau jasa yang disediakan oleh hotel. Contohnya adalah biaya pembersihan kamar, biaya laundry, biaya makanan dan minuman, biaya penggunaan fasilitas rekreasi seperti kolam renang atau gym, dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan kebutuhan pelanggan. Jika jumlah tamu yang menginap di hotel semakin banyak, maka variable cost juga akan semakin bertambah.
Penting untuk memahami perbedaan antara fixed cost dan variable cost dalam industri perhotelan karena kedua jenis biaya ini akan berpengaruh pada keuntungan dan profitabilitas hotel. Meskipun fixed cost harus tetap dibayar meski bisnis tidak sedang ramai, hotel bisa mencoba untuk menekan variable cost dengan strategi yang tepat. Misalnya dengan menyediakan fasilitas yang lebih hemat biaya, memanfaatkan teknologi untuk menghemat proses, atau memaksimalkan penggunaan sumber daya manusia yang tersedia.
Sebagai contoh, hotel bisa meminimalisir variable cost dalam hal laundry dengan menyediakan mesin cuci dan pengering yang efisien. Hal ini bisa mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk outsourcing atau mengontrak layanan laundry eksternal. Pada akhirnya, pemahaman yang baik tentang fixed cost dan variable cost akan membantu hotel untuk mengelola keuangannya dengan lebih bijak dan efektif, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan keuntungan yang dihasilkan.
Contoh Fixed Cost dalam Industri Perhotelan
Dalam bisnis perhotelan, fixed cost atau biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah terlepas dari berapa banyak layanan yang dijual atau berapa banyak tamu yang menginap di hotel. Beberapa contoh fixed cost dalam industri perhotelan meliputi:
- Biaya Sewa – Biaya ini harus dibayar oleh hotel setiap bulannya, tanpa memperhatikan berapa banyak kamar yang terjual atau berapa banyak tamu yang menginap. Hal ini terutama berlaku untuk hotel yang berada di lokasi yang strategis dan memiliki nilai sewa yang tinggi.
- Gaji Karyawan Tetap – Karyawan tetap seperti manajer, akuntan, pelayan, dan tukang masak harus dibayar gaji mereka setiap bulannya. Meskipun tingkat hunian hotel sedang sepi, hotel tetap harus membayar gaji karyawan tetapnya.
- Pembelian Peralatan Tetap – Hotel biasa membeli peralatan dapur atau perabotan kamar mandi dalam jumlah besar. Biaya-biaya ini harus dibayar terlepas dari berapa banyak tamu yang menginap.
- Biaya Listrik – Hotel harus membayar biaya listrik yang cukup besar, terutama jika hotel memiliki fasilitas yang besar seperti AC, pemanas air, kolam renang, dan gym. Biaya ini tidak dipengaruhi oleh berapa banyak kamar yang ditempati oleh tamu.
Contoh Variable Cost dalam Industri Perhotelan
Variabel cost atau biaya variabel adalah biaya yang berubah tergantung pada jumlah layanan atau produk yang dihasilkan di hotel. Beberapa contoh variable cost dalam industri perhotelan antara lain:
- Pengeluaran Makanan dan Minuman – Biaya pengeluaran makanan dan minuman akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah tamu yang menginap di hotel. Semakin banyak tamu yang memesan makanan atau minuman, semakin tinggi biaya yang dikeluarkan.
- Pengeluaran Kebersihan Kamar – Semakin banyak kamar yang ditempati oleh tamu, semakin tinggi biaya yang harus dikeluarkan untuk membersihkan dan mempersiapkan kamar. Biaya ini termasuk pengeluaran alat pembersih, tenaga kerja cleaning service, dan penggantian linen.
- Pengeluaran Promosi dan Marketing – Biaya promosi dan marketing seperti iklan di media sosial atau pameran wisata akan meningkat seiring dengan peningkatan usaha promosi dari hotel.
- Biaya Tenaga Kerja Tambahan – Hotel mungkin memerlukan tenaga kerja tambahan seperti pelayan kamar tambahan atau resepsionis tambahan selama puncak musim liburan atau momen tertentu. Biaya ini akan meningkat ketika tenaga kerja tambahan diikutkan dalam jumlah karyawan hotel.
Dalam industri perhotelan, mengetahui perbedaan antara fixed cost dan variable cost sangatlah penting untuk menentukan harga kamar atau paket yang ditawarkan kepada tamu. Dengan memahami apa saja fixed cost dan variable cost dalam industri perhotelan, pemilik hotel dapat mengelola biaya yang optimal dan meningkatkan efisiensi operasional dalam jangka panjang.
Contoh Variable Cost dalam Industri Perhotelan
Saat ini, industri perhotelan merupakan salah satu industri yang menghadapi tantangan besar dalam mengatur keuangannya. Tidak hanya menghadapi biaya tetap, tetapi industri perhotelan juga memiliki biaya yang tidak dapat diprediksi dengan presisi. Biaya ini dikenal sebagai biaya variabel. Maka dari itu, dalam tulisan ini, kita akan membahas contoh biaya variabel yang paling umum terjadi di dunia perhotelan.
Biaya Sumber Daya Manusia
Biaya tenaga kerja adalah salah satu biaya variabel terbesar dalam industri perhotelan. Dalam industri perhotelan, kebutuhan akan tenaga kerja terus berubah-ubah sesuai dengan tingkat permintaan. Pada saat musim liburan atau kenaikan lebih banyak turis yang datang, hotel membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak. Sementara pada saat yang lain, hotel bisa mengurangi tenaga kerja. Biaya variabel berupa tenaga kerja adalah salah satu yang terberat dalam industri perhotelan.
Selain tenaga kerja, hotel juga harus menanggung biaya pengganti untuk pekerja yang sakit atau libur. Biaya tersebut disebut dengan biaya penggantian sementara atau biaya “fill in”. Biaya ini sering kali tidak terduga, dan akan terus berubah selama tahun bisnis.
Pembelian Bahan Makanan
Makanan dan minuman adalah komponen penting dari pelayanan hotel yang baik. Hotel selalu memperhatikan keinginan tamu, dan menjadi penting bagi pengusaha hotel untuk menyediakan makanan yang berkualitas tinggi. Oleh karena itu, biaya variabel dalam bentuk pembelian bahan makanan sangatlah penting dalam industri perhotelan.
Biaya pembelian bahan makanan bervariasi setiap tahun. Harga makanan dan minuman akan naik dan turun tergantung pada permintaan dan pasokan. Jika ada peningkatan permintaan di musim tertentu, seperti Natal, harga bahan makanan dan minuman akan meningkat, karena ketersediaannya menjadi sedikit. Karena itulah, industri perhotelan harus selalu memperhitungkan biaya variabel dalam pembelian bahan makanan.
Biaya Pemeliharaan Aset
Semua asset hotel merupakan aset yang harus dikelola secara efisien. Kerusakan pada aset dapat terjadi kapan saja, dan kebutuhan untuk memperbaiki atau menggantinya dapat menjadi sangat penting dalam waktu yang singkat. Biaya tersebut bisa menjadi biaya yang sangat tidak terduga, karena bisa terjadi sekaligus dalam volume besar dalam waktu yang singkat.
Biaya pemeliharaan aset tidak hanya terjaga pada bangunan, tetapi juga pada kebutuhan untuk meningkatkan kualitas furnitur dan peralatan hotel. Untuk mempertahankan level kualitas yang tinggi, hotel harus mengeluarkan biaya variabel secara teratur untuk memperbaiki, mengganti, atau membeli kembali barang-barang yang rusak.
Gambar
Biaya variabel seperti yang telah dibahas di atas sangatlah penting bagi pengusaha hotel untuk melakukan perkiraan keuangan di masa depan. Walaupun pengusaha hotel bisa menekan biaya variabel dengan mengurangi jumlah pekerja atau memotong biaya makanan, tetapi pengusaha hotel harus menyadari bahwa hal tersebut akan sangat memengaruhi pelayanan yang diberikan pada tamu. Oleh karena itu, memahami biaya variabel yang ada dalam industri perhotelan sangatlah penting dalam pengambilan keputusan bisnis.
Tips Mengurangi Fixed Cost
Fixed cost adalah biaya tetap yang harus dibayar oleh hotel setiap bulannya, seperti sewa, listrik, gaji staff, dan sebagainya. Semakin besar fixed cost, semakin kecil profit yang didapat oleh hotel. Oleh karena itu, penting bagi hotel untuk dapat mengurangi fixed cost agar margin profitnya tetap terjaga. Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi fixed cost di hotel:
1. Efisien dalam penggunaan energi
Hotel dapat mengambil langkah-langkah untuk menghemat penggunaan energi seperti listrik, air, dan gas. Misalnya, dengan menggunakan lampu hemat energi, mengatur suhu AC secara optimal, dan mengajak tamu hotel untuk menggunakan handuk lebih dari sekali sebelum mencuci. Selain membantu mengurangi biaya listrik dan air, upaya ini juga berperan dalam menjaga lingkungan dan memberikan image yang lebih positif bagi hotel.
2. Outsourcing pekerjaan tertentu
Terdapat beberapa pekerjaan non-core di hotel yang tidak perlu dilakukan oleh karyawan tetap, seperti maintenance, laundry, dan kebersihan. Hotel dapat mengontrak jasa outsourcing untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Dalam jangka panjang, hal ini dapat membantu hotel menghemat biaya untuk gaji, asuransi, dan tunjangan karyawan. Outsourcing juga memungkinkan hotel untuk lebih fokus kepada core business-nya, yaitu memberikan pelayanan yang terbaik bagi tamu.
3. Menggunakan teknologi
Teknologi dapat membantu hotel dalam mengurangi biaya operasional. Misalnya, dengan memasang sistem otomatis untuk check-in dan check-out, frontdesk staff dapat disembankan untuk tugas lain seperti memberikan rekomendasi tempat wisata, restoran, dan sebagainya. Selain itu, hotel dapat menggunakan layanan cloud untuk menyimpan data atau billing secara online, sehingga biaya penyimpanan data dan pengelolaan billing dapat ditekan.
4. Pemeliharaan dan penggantian peralatan
Seperti halnya di rumah, peralatan di hotel juga akan mengalami kerusakan dan perlu pemeliharaan. Namun, biaya perawatan dan penggantian peralatan ini dapat menjadi beban fixed cost yang cukup besar bagi hotel. Untuk mengurangi biaya ini, hotel dapat memilih peralatan yang lebih tahan lama atau berkualitas tinggi. Selain itu, hotel juga dapat menjalin kerjasama dengan pihak supplier untuk memperoleh harga yang lebih murah atau diskon.
Dalam upaya mengurangi fixed cost, hotel harus terus berinovasi dan mengevaluasi biaya-biaya yang dikeluarkan. Namun, pengurangan fixed cost juga tidak boleh mengorbankan kualitas layanan yang diberikan oleh hotel. Hotel tetap harus menjaga standard dan kualitas pelayanannya agar tamu tetap merasa puas dan kembali menggunakan jasa hotel di masa depan.
Tips Mengurangi Variable Cost di Dunia Hotel
Variable cost di dunia hotel selalu menjadi perhatian utama bagi setiap pengelola hotel. Sebab, mengatur variable cost yang cerdas dan tepat akan membantu pengelola hotel mengoptimalkan keuntungan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tips mengurangi variable cost di dunia hotel.
1. Memperbaiki Pengelolaan Persediaan Makanan
Persediaan makanan merupakan salah satu variable cost yang bisa diatur agar lebih efisien. Tips pertama yang dapat dilakukan adalah memperbaiki pengelolaan persediaan makanan. Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung dengan tepat jumlah makanan yang terjual setiap harinya. Dengan mengetahui angka ini, Anda bisa menetapkan pemesanan makanan dengan lebih akurat sesuai dengan kebutuhan hotel. Cara ini akan menghindarkan stok makanan yang sudah kadaluarsa atau tidak terpakai.
2. Mengoptimalkan Pengaturan Penggunaan Listrik dan Air
Penggunaan listrik dan air yang tidak efisien dapat mempengaruhi variable cost di dunia hotel. Oleh karena itu, tips mengurangi variable cost yang kedua adalah mengoptimalkan pengaturan penggunaan listrik dan air. Dalam hal ini, hotel bisa menggunakan peralatan listrik yang hemat energi, seperti lampu LED yang lebih awet dan hemat energi listrik.
3. Memperbaiki Penggunaan Bahan Pembersih dan Laundry
Bahan pembersih dan laundry, seperti deterjen dan cairan pemutih, juga menjadi salah satu factor yang mempengaruhi variable cost di dunia hotel. Untuk mengurangi pengeluaran pada penggunaan bahan pembersih dan laundry, hotel sebaiknya menggunakan bahan yang berkualitas tinggi dan tahan lama. Pastikan produk-produk tersebut dipilih dan digunakan pada dosis yang tepat sesuai dengan instruksi yang tertera pada kemasan.
4. Memaksimalkan Penggunaan Teknologi
Teknologi menjadi solusi yang sangat efektif dalam mengurangi variable cost di dunia hotel. Hotel sebaiknya memanfaatkan teknologi dalam menjalankan operasional harian, seperti reservasi online, pemesanan ruangan melalui website, dan manajemen kebersihan dengan aplikasi.
5. Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Meningkatkan kualitas pelayanan menjadi tips terakhir dalam mengurangi variable cost di dunia hotel. Dengan memberikan pelayanan terbaik, hotel akan menarik lebih banyak tamu dan meningkatkan jumlah pendapatan. Dalam hal ini, pelayanan dapat ditingkatkan dengan cara mengedukasi staf hotel tentang bagaimana memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas. Pelatihan dan bimbingan terkait etika kerja dan customer service juga harus rutin diberikan.
Nah, itulah tips mengurangi variable cost di dunia hotel yang bisa Anda terapkan. Penting untuk diingat bahwa mengatur variable cost dengan baik bukan hanya mempengaruhi profitabilitas hotel, tetapi juga memengaruhi loyalitas tamu hotel. Sehingga dengan menerapkan tips-tips ini dapat membantu dalam meningkatkan kualitas hotel dan memimpin ke sukses.