Menikmati Makanan Khas Jogja sepanjang Malioboro
Malioboro, sebuah destinasi populer di Yogyakarta yang menawarkan souvenir etnik, penginapan budget-friendly, dan kulinernya yang lezat. Sebagai daerah tujuan wisata, Malioboro memang menjadi primadona wisatawan baik yang lokal maupun asing. Jika kamu berada di daerah Malioboro, maka kamu jangan lewatkan untuk mencicipi jajanan atau makanan khas Jogja yang tersedia di sepanjang Malioboro. Di artikel ini, kita akan membahas beberapa kuliner khas Jogja yang wajib dicicipi saat kamu berada di Malioboro.
Sate Klatak
Sate klatak atau sate tulang kecil merupakan kuliner khas yang berasal dari Jogja. Terkenal dengan rasanya yang gurih, pedas dan khas, sate klatak ini sering dijajakan di sepanjang Malioboro. Cara memasaknya pun unik. Ayam atau daging yang dipilih harus diiris tipis dan dipanggang dengan batu-batu bara yang membara. Sedangkan untuk sambal, pilihan ada pada sambal matah atau sambal kecap manis yang pedas. Rasanyang enak dan unik membuat sate klatak dianggap sebagai salah satu jajanan favorit di Jogja.
Bakmi Jawa
Kuliner khas Jogja yang satu ini memang tak hanya dikenal di Malioboro, tapi juga hampir di seluruh penjuru Kota Jogja. Bakmi jawa yang biasanya berupa mie kuning dengan bumbu kari khas Jawa serta sayuran tumis, ayam, dan di atasnya taburan bawang goreng membuat rasanya semakin nikmat. Bakmi Jawa ini dijajakan dalam beberapa varian, mulai dari bakmi godhog, jawa sodok , hingga bakmi kadinis.
Kopi Joss
Ketika bicara tentang makanan khas Jogja, kamu juga harus mencicipi minuman khas dari Jogja yang satu ini, yaitu kopi joss. Kopi joss ini memang unik karena DIY. Caranya, sebuah arang dari arang kayu ditaruh ke dalam gelas kosong kemudian dicampurkan kopi panas yang telah diseduh. Ditambahkan gula dan terakhir disiram air panas. Kopi joss ini dikatakan begitu nikmat karena rasa kopi yang pekat dan aroma arang yang khas. Makanan ini pun dijual di pojok khusus di sepanjang Malioboro.
Gudek
Gudeg merupakan salah satu makanan yang terkenal di Jogja dan sudah tersebar luas hampir di semua penjuru Yogyakarta. Untuk menikmatinya, kamu bisa langsung mendatangi pusat kulinernya untuk menemukan gudeg paling enak yang memang asli dan berasal dari Jogja. Karena adanya banyak variasi, kamu bisa memilih beragam jenis gudeg, mulai dari gudeg Jogja, gudeg Yu Djum, hingga Gudeg Bu Tjitro. Kamu bisa menikmatinya dengan nasi, tahu, dan sambal goreng krecek, yang dijamin akan menambah selera makan.
Cakwe Malioboro
Cakwe merupakan salah satu jajanan favorit di Indonesia. Sedangkan Cakwe Malioboro menjadi sebuah kuliner yang cukup terkenal di Jogja. Cakwe ini biasanya diiris melintang menjadi beberapa bagian kecil dan digoreng hingga matang, kemudian dihidangkan bersama saus atau acar kuning yang khas. Biasanya Cakwe dijadikan sebagai kombinasi makanan lain, seperti dijadikan cemilan saat menunggu pesanan selesai atau sebagai pelengkap ketika makan. Lokasi penjajakan cakwe ini berada di sepanjang jalan Malioboro, tepatnya di sebelah selatan Monumen Tugu Muda.
Es Dawet Telasih
Es dawet telasih menjadi minuman yang cukup terkenal di jogja, khususnya bagi wisatawan yang datang ke Malioboro. Es dawet ini terdiri dari campuran kacang hijau dan kelapa parut yang direbus selama beberapa jam, kemudian ditambahkan gula merah cair dan disiram susu kental manis. Minuman es dawet telasih biasanya dihidangkan dengan es batu yang melimpah, sehingga sangat cocok untuk menjadi teman di siang yang terik.
Demikian artikel mengenai jajanan dan makanan khas Jogja yang dapat kamu temukan sepanjang Malioboro. Mulai dari sate tulang kecil, mie jawa, kopi joss, gudek, cakwe, hingga es dawet telasih bisa kamu nikmati seraya menikmati indahnya Malioboro dan keindahan kota Yogyakarta. Jangan lupa untuk mencoba kuliner-kuliner yang telah menjadi ikon khas Jogja ini, saat kamu mengunjungi Malioboro.
Wisata Kuliner Pedesaan di Jogja: Savory Gudeg dan Sate Klathak
Jogja, or Yogyakarta, is famous not only for its historical landmarks such as the Borobudur and Prambanan temples but also for its diverse culinary scene. Among the popular culinary spots are the traditional food joints in the countryside areas or what we call “Jogja pedesaan”. Two dishes that stand out from these areas are savory gudeg and sate klathak.
Gudeg: A Jogja Pedesaan Delicacy
Gudeg is a traditional Javanese dish that originated in Central Java. This dish is also a staple food of Jogja and is made from young unripe jackfruit combined with Indonesian herbs and spices such as galangal, bay leaves, and palm sugar. The preparation process itself takes hours, resulting in the perfect combination of sweetness and savory flavors.
There are various types of gudeg in Jogja, and each has its unique taste and texture. One of the most popular types is gudeg basah or wet gudeg. As the name suggests, this gudeg has more gravy, making it more flavorful and usually cooked with coconut milk. Visitors can find numerous stalls selling gudeg basah around the city, but the best gudeg basah stalls are in the countryside areas, such as Warung Handayani, which is located in a small village in Krapyak, Sleman.
Another popular type is gudeg kering or dry gudeg, which has less gravy, making it more suitable for snacks. The best gudeg kering is usually made with more spices and cooked with coconut shells, and some places even add fried chicken or egg as a topping. One of the well-known gudeg kering spots is in the Alun-Alun Kidul, or the south square, which is open 24 hours and always crowded, especially during weekends.
Sate Klathak: A Unique Jogja Pedesaan Culinary Experience
Sate klathak is a unique type of meat satay that originated in the Kulonprogo area, Jogja. It is made using a traditional grill made from clay, which is called klathak, and uses wood as the fuel. The heat generated from the burning wood infuses the meat with a smoky flavor and aroma, resulting in juicy and tasty meat. Usually, sate klathak is made from chicken, goat, and beef, and seasoned with Indonesian herbs and spices such as ginger, lemongrass, and garlic.
Besides its unique cooking method, sate klathak is also served in a unique way. The meat is served on a cone-shaped woven bamboo called lontar, which acts as the plate, and placed on top of a wooden bowl filled with spicy peanut sauce, sliced shallots, and chopped chili pepper. Eating sate klathak is an experience itself, where customers will have to pluck the meat from the lontar, dip it in the sauce, and enjoy the party in their taste buds.
There are several sate klathak stalls in Jogja, but the most famous ones are located in Kulonprogo. One of the most popular ones is situated in the Desa Ngargosoko and is open daily except for Thursdays. The stall is always crowded, especially during the weekends, and sometimes customers have to wait for hours before being served.
Conclusion: Jogja Pedesaan, A Culinary Destination
Jogja is not only famous for its tourist landmarks but also its culinary scene. Exploring the countryside areas in Jogja can lead to discovering some unique culinary experiences, such as gudeg and sate klathak. The experience is not only about the taste of the food but also the environment and the interactions with the Javanese communities.
Anyone visiting Jogja should try at least one of these dishes and explore the countryside areas for more culinary adventures. Happy eating!
Melihat Proses Pembuatan Keripik Tempe dan Wedang Uwuh di Kotagede
Kotagede adalah salah satu destinasi kuliner di Yogyakarta yang menawarkan beragam hidangan khas. Selain itu, kami juga dapat melihat proses pembuatan beberapa kuliner seperti keripik tempe dan wedang uwuh. Berikut ini adalah ulasan lengkapnya:
Keripik Tempe
Di Kotagede, terdapat banyak pengusaha keripik tempe yang menjual produk olahan tersebut. Salah satu pengusaha yang cukup terkenal adalah Keripik Tempe Asli Kotagede. Produk keripik tempe ini sudah terkenal hingga ke mancanegara dan terbuat dari tempe berkualitas tinggi.
Proses pembuatan keripik tempe diawali dengan pemilihan bahan baku atau tempe yang masih segar. Selanjutnya, tempe dicuci bersih dan dipotong tipis-tipis menggunakan pisau tajam. Potongan tempe kemudian disiram dengan air asam jawa agar rasanya terasa kecut. Kemudian, potongan tempe dibiarkan hingga kering agar menghasilkan tekstur yang renyah saat digoreng. Selama proses pengeringan ini, keripik tempe dibolak-balik agar merata dan tidak mudah sobek.
Setelah proses pengeringan, keripik tempe digoreng dalam minyak yang sudah dipanaskan. Keripik tempe diangkat ketika sudah matang dan di tiriskan dari minyak. Setelah diangkat, keripik tempe diberi bumbu berupa garam, bawang putih, dan cabai bubuk agar rasanya lebih lezat.
Wedang Uwuh
Wedang uwuh adalah minuman tradisional dari warga Jogja yang terbuat dari berbagai rempah-rempah seperti kayu manis, jahe, dan cengkeh. Wedang uwuh juga diberi tambahan daun pandan dan gula merah untuk membuat rasa lebih manis. Biasanya wedang uwuh disajikan dalam gelas kecil dan hangat agar terasa lebih nikmat.
Proses pembuatan wedang uwuh dimulai dengan merebus air hingga mendidih. Setelah itu, masukkan rempah-rempah dan biarkan mendidih lebih lama hingga aroma rempah meresap ke dalam air. Kemudian, masukkan gula merah dan aduk hingga gula larut. Setelah itu, masukkan daun pandan dan biarkan beberapa saat hingga rasa daun pandan tercampur dengan baik. Terakhir, wedang uwuh siap disajikan dalam gelas kecil.
Sambil menikmati kuliner di Kotagede, kita juga bisa melihat langsung proses pembuatan keripik tempe dan wedang uwuh. Kawasan Kotagede yang meriah dengan kegiatan-kegiatan warganya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin menikmati keunikan kuliner tradisional Jogja.
Terbangun Lelaki Jogja untuk Sarapan Pagi yang Menyehatkan
Menyantap sarapan pagi yang sehat dapat memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh seperti meningkatkan energi dan fokus serta mengurangi risiko penyakit. Terlebih lagi, Jogja memiliki banyak ragam pilihan makanan yang sehat yang cocok dijadikan sebagai sarapan pagi.
Salah satu menu sarapan pagi yang sehat di Jogja adalah nasi gudeg. Nasi gudeg terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan berbagai rempah seperti daun salam, kemiri, dan kelapa untuk memberikan rasa yang lezat. Pilihan lauk untuk nasi gudeg antara lain ayam atau telur bacem, tahu, tempe, atau sambal goreng krecek. Tentunya Padangtegal yang menjadi pusatnya nasi gudeg di Jogjakarta jadi pilihan jika ingin mencicipi menu yang satu ini.
Selain nasi gudeg, Jogja juga menyajikan sejumlah pilihan menu sarapan pagi yang juga menggiurkan seperti bubur ayam, soto ayam, jajanan pasar seperti getuk pisang atau cenil, lontong sayur, hingga sate telur puyuh. Satu lagi menu yang menjadi buruan wisatawan di Jogja yakni nasi kucing. Nasi kucing merupakan menu sarapan yang unik, harga terjangkau, dan praktis untuk dinikmati saat sarapan pagi. Anda bisa menikmati nasi kucing di warung-warung kecil yang tersedia di jalanan atau Gang/Glorengan Jogja yang tersedia di wilayah Jogja.
Untuk Anda yang ingin menikmati suasana yang lebih tenang saat sarapan pagi, Jogja juga memiliki sejumlah kafe yang menawarkan menu sarapan pagi yang sehat. Salah satu kafe yang populer adalah The House of Raminten. Selain menyajikan menu sarapan pagi, kafe ini juga memiliki suasana yang unik dengan dekorasi rumah tradisional Jawa. Menu sarapannya juga sangat beragam seperti nasi uduk, nasi kuning, hingga mie lethek. Setiap menu yang disajikan terasa istimewa dengan rasa dan aroma yang khas.
Terbangun pada pagi hari dengan sarapan sehat di Jogja dapat menjadi pengalaman yang sangat menenangkan serta memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Harga yang terjangkau dan pilihan menu yang beragam membuat Jogja menjadi destinasi wisata kuliner yang tepat untuk dinikmati kapanpun Anda berkunjung.